Waktu yang Tepat Untuk Spooring dan Balancing
Kenyamanan dalam berkendara adalah syarat mutlak yang harus dimiliki suatu kendaraan, dalam hal ini adalah mobil. Karena hal itu juga berhubungan dengan keamanan untuk pengendara, penumpang, kendaraan itu sendiri maupun kendaraan orang lain. Salah satu faktor yang sangat berperan adalah kondisi steering atau kemudi. Agar kemudi dapat bekerja dengan baik maka diperlukan pemeriksaan secara rutin yaitu spooring dan balancing mobil.
Sistem kemudi berfungsi sebagai pengatur arah kendaraan yang dilakukan oleh pengemudi, sehingga kondisi kemudi mempengaruhi pengemudi dalam mengontrol mobil. Kenyamanan kemudi atau steering tergantung pada kondisi penyetelan roda-roda melalui proses spooring dan balancing mobil
Pengertian spooring mobil
Dalam tahapan spooring dan balancing, proses spooring dilakukan terlebih dahulu sebelum akhirnya dilanjutkan oleh proses balancing. Spooring mobil adalah proses untuk menyeimbangkan atau menyelaraskan roda-roda mobil yang berlawanan. Misalnya roda depan kanan dan roda depan kiri, juga untuk roda belakang kanan dan kiri. Semuanya harus selaras dan seimbang.
Proses spooring meliputi camber, caster, toe angle (toe-in atau toe-out), dan turning radius. Fungsi spooring adalah untuk menjaga kestabilan kendaraan diantaranya: kemudi menjadi ringan, menghasilkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah kendaraan belok sendiri setelah kemudi dilepas, lalu mengurangi keausan pada komponen-komponen ball-joint dan roda.
Fungsi spooring mobil
Tujuan spooring adalah untuk menyelaraskan antara roda kanan dan roda kiri agar ban atau roda dalam kondisi yang stabil terutama ketika mobil melaju pada kecepatan tinggi. Spooring dan balancing juga bertujuan untuk membuat keausan ban mobil merata sehingga pengendalian dan kenyamanan mobil tetap terjaga, efek limbung dapat terhindar dan keamanan berkendaraan pun senantiasa terjamin. Jangka waktu pemeliharaan spooring adalah sekitar setiap 15.000 km atau 4 (empat) bulan sekali.
Pentingnya spooring dan balancing
Pada sebuah kendaraan yang telah lama dipakai, keselarasan dan keseimbangan roda harus diperbaiki karena keausan komponen kaki-kaki mobil yang bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan pada sudut kelurusan roda. Agar kestabilan mobil tetap terjaga maka wajib hukumnya untuk melakukan spooring dan balancing secara berkala.
Tujuan utama dari proses spooring dan balancing mobil adalah untuk menyelaraskan antara posisi roda kanan dan kiri. Efek yang ditimbulkan dari tidak seimbangnya roda kiri dan kanan ini bisa membuat mobil limbung dan bahkan berat sebelah.
Gejala limbung juga bisa ditimbulkan oleh gangguan pada setir. Pada umumnya mobil sekarang sudah mengadopsi sistem kemudi ‘power steering’. Gejala gangguan pada sistem setir ini beraneka ragam dan biasanya disebabkan oleh beberapa sebab berikut:
- Kemudi terasa berat akibat kendornya tali kipas dan juga mungkin oli kurangnya power steering.
- Getaran kuat pada kemudi akibat lemahnya sistem suspensi depan. Getaran ini juga disebabkan oleh longgarnya batang penyambung (long tie road) pada sistem kemudi.
- Penggunaan ban berjenis radial yang terlalu lebar dan tekanan angin yang berbeda untuk tiap ban akan mengganggu kinerja setir.
- Penyetelan bagian shaft yang tidak tepat atau penyetel rack pada model rack and pinion terlalu kendur bisa membuat gerak bebas setir berlebihan.
- Gangguan pada setir akan sangat kita rasakan pada saat mobil berada pada kecepatan tinggi, makanya pengetesan spooring dan balancing perlu dilaksanakan pada saat mobil melaju pada kecepatan diatas 100 km/j, dimana gejala limbung itu bisa dirasakan.
Tanda-tanda mobil perlu di spooring
Beberapa ‘tanda-tanda’ di mobil yang menjadi ‘sinyal’ untuk Sahabat harus segera melakukan spooring pada mobil :
- Permukaan ban sudah tidak rata, bisa di salah satu atau keduanya.
- Jika ada aus pada salah satu ban mobil. Contohnya: ada benjolan pada ban. Ini berarti ada masalah pada sistem suspensi di ban mobil Sahabat.
- Saat dipakai parkir, walau itu parkir di tempat datar dan lurus tapi rodanya ada yang miring.
- Ban bagian belakang tidak sejajar lurus dengan bagian belakang. Cara mengetahuinya, dengan melihatnya dari belakang dengan mengambil jarak beberapa meter.
- Amati ban mobil belakang, apakah bergeser dan tidak presisi dari tempatnya semula?
- Saat mengendarai mobil, jika terasa arah stir condong ke satu sisi maka ini tandanya perlu di spooring. Berarti ban tidak dalam posisi yang semestinya.
- Jika saat menyetir, setir terasa lebih berat dan susah dikendalikan.
- Ketika melewati jalanan yang bagus dan tanpa halangan kemudian kamu berbelok namun terasa miring dan tidak wajar.
- Pada saat berkendara, terasa getaran yang mengganggu kestabilan mobil.
Balancing mobil
Selain spooring kamu juga harus melakukan balancing mobil sebagai akhir dari rangkaian proses spooring dan balancing. Nah, terdapat beberapa kondisi kendaraan yang menandai perlunya melakukan proses balancing pada mobil kamu. Berikut kondisi yang mengharuskan mobil kamu dilakukan proses balancing:
- Getaran di lingkar kemudi
- Laju mobil mengarah ke kiri atau ke kanan
- Kemudi atau setir terasa berat
- Mobil terasa miring dan ban seolah sempit
Balancing mobil
Balancing adalah penyeimbangan kombinasi berat ban dengan velg agar putaran roda lurus (tidak godeg). Pada saat roda (ban dengan velg) berputar gelinding pada permukaan jalan, mereka akan menyalurkan gaya dan torsi pada sumbu roda.
Balancing memastikan agar beban tiap velg dan ban terdistribusi dengan baik dan merata pada seluruh lingkar ban dan velg tersebut. Jika sudah demikian maka ban akan menggelinding dengan sempurna, habisnya merata dan awet sehingga berkendara pun jadi nyaman.
Manfaat balancing mobil
Balancing mobil tidak hanya bermanfaat untuk menyeimbangkan ban-ban kendaraan. Lebih dari itu, balancing dapat mencangkup manfaat ekonomis dan manfaat lainnya, yakni:
Efisiensi bahan bakar
Ketika bagian-bagian mobil tidak tertata dengan baik, ban-ban mobil tidak dapat bekerja seperti seharusnya. Karena hal ini, mesin kendaraan akan bekerja lebih keras agar mobil dapat maju ke depan. Dampaknya, pemakaian bahan bakar akan lebih meningkat dibanding dengan keadaan sebelumnya.
Mengurangi biaya perbaikan mobil
Bagian-bagian mobil yang tidak rata dapat menyebabkan mobil Sahabat rusak sebelum waktunya. Setiap kali mobil melindas lubang di jalan, setir mobil dan sistem suspensi akan terkena dampaknya. Jika ban tidak sanggup untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan jalan berlubang ini, bagian-bagian tertentu pada mobil akan mengalami benturan yang lebih keras dari yang seharusnya mereka dapat. Jika bagian tersebut benar-benar rusak, maka Sahabat akan berhadapan dengan biaya perbaikan mobil yang terlampau mahal.
Berkendara menjadi lebih mulus
Ketika ban mobil atau bagian mobil lainnya tidak tertata dengan baik, biasanya Sahabat akan menyadari kalau mobil perlahan akan bergeser ke kanan maupun ke kiri, meskipun setir mobil sepenuhnya lurus. Terus menyesuaikan setir dengan pergeseran mobil tentunya sangat melelahkan, tidak efisien, mengganggu dan berbahaya.
Meningkatkan keselamatan dalam berkendara
Merawat kendaraan secara benar dapat membantunya untuk berfungsi dengan baik. Perawatan juga dapat menghindarkan dari masalah-masalah mobil yang dapat membuat kendaraan Sahabat terdampar di pinggir jalan. Maka dari itu, segera lakukan balancing sebelum semuanya terlambat.
Memperpanjang umur ban kendaraan
Manfaat lain dari balancing dapat dirasakan oleh ban kendaraan Sahabat. Ban adalah salah satu bagian mobil yang penting dan mahal. Ban menjadi lebih cepat rusak jika balancing mobil tidak dilakukan secara rutin. Jika mobil rutin menjalani balancing, maka ban akan awet dan pengemudi tidak perlu repot-repot mengganti bannya, kecuali jika benar-benar rusak.
Itulah manfaat spooring dan balancing mobil yang mungkin belum banyak diketahui oleh para pengemudi mobil. Balancing memang proses perawatan mobil yang penting untuk dilakukan. Alasanya adalah karena mobil yang sudah lama digunakan kemungkinan besar memiliki kondisi ban yang tidak rata. Jika sudah begini, jalannya mobil menjadi tidak karuan juga dan akhirnya mesin mobil terpaksa bekerja lebih keras untuk menjalankan mobil. Jika ini terjadi, kemungkinan bagian-bagian lain dari mobil juga akan mengalami kerusakan dan akhirnya akan membahayakan si pengemudi itu sendiri.