Jalan bebas hambatan atau yang biasa kita sebut dengan jalan tol menjadi pilihan utama bagi pengendara mobil yang ingin menghindari macet. Dengan kecepatan rata-rata 60km/jam jarak tempuh bisa dipercepat. Namun jalan tol selain memberikan kenyamanan karena dapat memperpendek jarak tempuh,juga rawat kecelakaan.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta saja tercatat hingga semester pertama 2020 ini sudah ada 862 kecelakaan yang terjadi di ruas jalan tol jagorawi, tol Jakarta-Teangerang, Jakarta-Cikampek dan Cawang-Tomang-Cengkareng. Faktor penyebab kecelakaan di tol sendiri lebih 70% terjadi karena kesalahan pengemudi dan 30% karena kerusakan kendaraan.
Risiko seperti tidak ada yang bisa memprediksi. Baik itu Anda yang melakukan atau menjadi korban kecelakaan orang lain. Tentu ada banyak dampak yang terjadi setelah kejadiaan tersebut. Oleh karena itu, untuk meminimalisirkan risiko yang ada, alangkah baiknya jika melindungi kendaraan dan juga diri Anda sendiri dengan asuransi mobil yang memiliki banyak manfaat, salah satunya santunan akibat terjadi kecelakaan.
Faktor Penyebab Kecelakaan di Tol
Data BPS DKI Jakarta menyebutkan bahwa faktor human error adalah penyeab kecelakaan di tol yang paling banyak memakan korban jiwa maupun kerugian. Tercatat 755 dari 862 kasus kecelakaan di jalan tol disebabkan karena kesalahan pengemudi. Berikut adalah faktor-faktor lain yang menjadi penyebab kecelakaan di tol.
Faktor Penyebab Kecelakaan di Tol
Human Error
Human error menempati urutan pertama sebagai faktor penyebab kecelakaan di tol yang seringkali menimbulkan korban tewas. Kecelakaan yang terjadi karena human error umumnya terjadi karena pengemudi mengantuk. Sementara kondisi jalan tol yang sepi dan rata-rata berkecepatan tinggi sering membuat mata mudah lelah.
Selain mengantuk, faktor lain yang menjadi penyebab kecalakaan di tol adalah kurangnya skill pengemudi dalam menguasai kendaraannya. Terutama bagi mereka yang baru mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) atau belum terbiasa berkendara di jalan bebas hambatan. Sehingga ketika disalip kendaraan besar seperti bus dan trus, pengemudi mudah panik dan membanting stir.
Terlebih bagi pengendara mobil matic, seringkali karena panic secara spontan mereka menekan pedal gas sehingga tiba-tiba mobil meluncur cepat dan menambrak kendaraan lain didepannya. Karena alasan inilah pemerintah selalu menenkankan pentingnya berkendara dalam kondisi tubuh fit. Jika lelah menepilah di rest area terdekat.
Kebiasaan menyetir sembari memainkan ponsel juga menyumbang angka kecelakaan di jalan tol. Menggunakan ponsel saat berkendara membuat Anda kehilangan focus dan bisa secara tiba-tiba menurunkan laju kecepatan yang membuat mobil lain dibelakang Anda terkejut. Sebaiknya ketika berkendara di jalan tol hindari mengguanakan ponsel. Jika harus terpaksa menerima panggilan telepon menepilah sebentar lalu lanjutkan perjalanan setelah selesai.
Rem Blong
Kemudian faktor kedua yang menjadi penyebab kecelakaan di tol adalah rem blong. Sumber penyebabnya adala pada bagian mesin mobil, seperti minyak rem yang habis, kanvas dan piston rem yang rusak atau karena faktor usia yakni mobil yang sudah tua. Masalah pada minyak rem juga sering menjadi penyebab rem blong.
Pasalnya saat selang mintak rem tersumbat mekanisme pengereman tidak dapat berfungsi maksimal, sehingga mobil tidak bisa menghentikan gerak roda ketika pedal rem diinjak. Satu-satunya cara untuk menghindari kerusakan ini adalah rutin melakukan perkala setiap kendaran menempuh jarak 10.000 km.
beli asuransi mobil
Saat servis pastikan mekanik untuk mengecek kualitas minyak, apakah masih layak atau sudah kadaluarkan karena terkontaminasi dengan cairan lain. Idealnya menguras dan mengganti minyak rem itu dilakukan setiap enam bulan atau maksimal 1 tahun sekali. Ingat, lakukan servis di bengkel resmi agar selalu mendapatkan penangan maksimal dan sparepart buatan after market.
Kelebihan Muatan
Pengendara sering menyepelakan soal muatan ini. Misalnya menggunakan mobil penumpang untuk mengangkut barang yang beratnya melebihi kapasitas. Padahal muatan berat dapat menyebabkan laju mobil tidak seimbang karena bagian depan mobil menjadi lebih ringan dari bagian belakang. Alhasil pengemudi jadi merasa terlalu berat.
Selain itu kelebihan muatan juga sangat berbahaya ketika pengemudi menghadapi situasi rem mendadak. Bisa-bisa muatan yang ada dibelakang mobil bergeser kebagian depan dan menyebabkan ketidakseimbangan mobil. Mobil akhirnya oleng dan sulit dikendalikan yang berakhir pada kecelakaan.
Memang kita bisa mengantisipasi resiko kelebihan muatan ini dengan menurunkan kecepatan. Namun trik ini juga tidak bisa menjamin mobil dapat melaju dengan maksimal. Karena itu dibanding mengakali muatan lebih baik berkendaran sesuai anjuran pemerintah dengan menampung muatan sesuatu kapasitas maksimum mobil.
Kondisi Jalan
Kondisi atau kualitas jalan juga sering menjadi penyebab kecelakaan ti tol.Seperti kita tahu di Indonesia masih banyak jalan yang kurang terawatt. Kondisi jalan tol yang berlubang dan rapuh tentu menjadi sebab pengendara harus melakukan rem mendadak yang akhirnya dapat mengakibatkan kecelakaan beruntun.
Karena itulah sebelum resmi di buka untuk umum kualitas jalan wajib diuji coba terlebih dahulu dan wajib mengantongi sertifikat laik fungsi yang diterbitkan oleh Bina Marga, sesuai Pasal 22, Undang-Undang No 2 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Selain kondisi, kontur jalan juga mempengaruhi pengemudi dalam mengontrol kemudinya sehingga menjadi penyebab kecelakaan di tol. Misalnya jalan tol yang berliku sering menyulitkan pengemudi, terutama bagi mereka yang baru belajar pun begitu jalan yang terus lurus juga membuat pengemudi mudah mengantuk dan tidak awas dengan kondisi di depan dan sekitarnya.
Cuaca
Faktor terakhir yang sering menjadi penyebab kecelakaan di tol ada cuaca buruk, seperti hujan dan kabut. Hujan deras seringkali mengakibatkan jalanan menjadi lebih licin dan memperpendek pandangan. Jika kurang berhati-hati bukan tidak mungkin Anda akan menabrak kendaraan lain dibadgian depan. Karena itulah saat kondisi jalanan hujan deras maupun berkabut disarankan untuk memperlambat kecepatan dan tidak saling mendahului. Gunakan lampu kabut untuk memberikan pandangan yang lebih baik.
sumber:futuready.com