Di dalam suatu bisnis, modal merupakan hal yang sangat krusial untuk dapat dipertimbangkan oleh seorang pebisnis. Khususnya bila Anda baru ingin memulai sebuah bisnis, modal sendiri berarti sejumlah atau sekumpulan uang dan barang yang digunakan sebagai dasar dari sebuah pekerjaan. Pelajari jenis-jenis ekuitas di bawah ini.
Sesuai dengan pengertiannya, modal dalam bisnis merupakan sebuah landasan atau dasar dalam memulai suatu bisnis.
Di dalam bisnis pun, modal harus dapat diolah dengan sangat baik agar dapat meningkatkan pendapat bagi bisnis Anda.
Pemantauan dan pengelolaan modal harus dilakukan di dalam laporan keuangan yang baik juga.
Modal dalam bisnis akan selalu terkait dengan ekuitas. Pernahkah Anda mendengar kata ‘ekuitas’ jika pernah, apa yang terbayang di pikiran Anda?
Beberapa dari kita mungkin masih asing dengan kata ini, namun beberapa orang lain yang berdekatan dengan ilmu akuntansi pasti tidak lagi asing mendengar kata ‘ekuitas’.
Lalu, apa itu ekuitas? Dan apa hubungannya dengan bisnis? Pada artikel kali ini, Anda akan diberikan informasi mengenai ekuitas dari pengertian hingga contoh penerapannya pada bisnis Anda.
Pengertian Ekuitas
Pada dasarnya ekuitas adalah besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan, ekuitas juga merupakan salah satu unsur penting dalam laporan neraca keuangan.
Pada persamaan dasar akuntansi sendiri, sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan merupakan utang atau ekuitas. Oleh karena itu rumus dasar dari aset adalah:
aset = kewajiban + ekuitas.
Pada sisi kiri jurnal, akan berisi sumber daya yang dikuasai oleh suatu bisnis atau perusahaan sedangkan sisi kanan jurnal akan diisi dengan besarnya kepentingan kreditur dan pemilik terhadap harta perusahaan.
Besarnya kepentingan inilah yang disebut dengan ekuitas.
Ekuitas biasanya berasal dari jenis investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan atau pendapatan bisnis setelah dikurangi oleh semua kewajiban dalam neraca, jadi dapat disimpulkan bahwa ekuitas adalah selisih antara aktiva dan kewajiban perusahaan.
Tujuan dari Ekuitas
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah apakah tujuan dari ekuitas itu sendiri dalam pelaporan keuangan bisnis atau perusahaan Anda?
Pada dasarnya, tujuan ekuitas adalah efisiensi pada kepengurusan manajemen perusahaan, melakukan pendataan pada investasi yang pernah diterima bisnis serta membuat simulasi prospek investasi kedepannya dan pelaporan tanggung jawab pemilik bisnis atau perusahaan.
Jenis-Jenis Ekuitas
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari ekuitas, Anda harus juga memahami jenis-jenis ekuitas yang ada.
Secara umum ada lima jenis ekuitas yang ada pada perusahaan atau bisnis berbentuk perseroan yaitu:
1. Akun Penambahan Ekuitas
Jenis ekuitas pertama adalah akun penambah ekuitas yang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu laba ditahan dan modal disetor yang nantinya akan dijelaskan pada jenis-jenis ekuitas berikutnya.
2. Modal Disetor
Yang kedua adalah modal disetor yang sudah disinggung pada jenis ekuitas yang pertama yaitu akun penambahan ekuitas diatas. Modal disetor ini merupakan besarnya uang yang disetorkan oleh pemegang saham.
Jenis modal disetor ini dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
Modal Saham, yang merupakan jumlah nominal saham yang beredar.
Agio Atau Disagio Saham, yang merupakan selisih antara setoran pemegang saham dengan jumlah nominal saham. Perbedaan dari agio dan disagio adalah jika agio merupakan selisih diatas nominal sedangkan disagio merupakan selisih dibawah nominal saham.
3. Pendapatan
Jenis ekuitas ketiga adalah pendapatan atau revenues yang dapat diartikan sebagai laba bisnis yang dapat memberikan penambahan pada nilai perusahaan setiap periode pencatatan.
Dalam hal ini, pendapatan adalah laba ditahan yang dipakai untuk melakukan pengembangan bisnis sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari bisnis itu sendiri.
4. Akun Pengurangan Ekuitas
Yang keempat adalah akun pengurangan ekuitas, berbeda dengan akun penambah ekuitas.
Akun pengurangan ekuitas merupakan kebalikannya, pada jenis ini dapat dibagi lagi menjadi dua macam yaitu pengambilan pribadi serta biaya.
Kedua jenis akun tersebut akan dinyatakan sebagai pengurangan ekuitas dengan saldo nominal di bagian debit pada laporan keuangan.
5. Pengambilan Pribadi
Jenis ekuitas yang kelima adalah pengambilan pribadi, pengambilan pribadi diartikan sebagai pengambilan modal yang dilakukan oleh pemilik.
Pengambilan pribadi akan berbeda-beda pada tiap perusahaan tergantung kepada jenis perusahaan, bila perusahaan sudah berbentuk perseroan maka pengambilan pribadi ini hanya dapat dilakukan jika disetujui oleh dewan komisaris.
6. Beban Atau Pengeluaran
Jenis yang terakhir dari ekuitas adalah beban atau pengeluaran merupakan semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau bisnis untuk melakukan hal-hal yang bersifat operasional dalam melakukan produksi sebuah barang atau juga jasa.
Pada pelaporan ekuitas, beban dan pengeluaran ini tidak dituliskan secara langsung melainkan tercantum sebagai laba dan rugi.
Elemen Ekuitas
Setelah mendapatkan informasi mengenai pengertian, tujuan dan jenis-jenis ekuitas. Anda juga harus memahami dasar-dasar apa saja yang kemudian membentuk ekuitas itu sendiri. Ada lima elemen yang membentuk ekuitas yaitu:
a. Modal Disetor
Elemen pertama yang mendasari jenis ekuitas adalah modal disetor. Modal disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Modal Saham, yang merupakan jumlah nominal saham yang beredar.
Agio Atau Disagio Saham, yang merupakan selisih antara setoran pemegang saham dengan jumlah nominal saham. Perbedaan dari agio dan disagio adalah jika agio merupakan selisih diatas nominal sedangkan disagio merupakan selisih dibawah nominal saham. Di dalam neraca, suatu agio akan ditambahkan pada modal saham yang beredar dan disagio akan diuangkan.
b. Laba Tak Dibagi
Yang kedua pada elemen pembentuk ekuitas adalah laba tak dibagi. Laba tak dibagi merupakan kumpulan laba dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai deviden, deviden adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.
Laba ini berasal dari dalam perusahaan, bila laba ini bersaldo debit pada neraca keuangan maka akan disebut defisit.
Jenis modal laba tidak dibagi ini sewaktu-waktu dapat diminta oleh pemegang saham sebagai deviden, karena itu penting bagi Anda sebagai pemilik perusahaan untuk memastikan memiliki cadangan modal dari laba tidak dibagi.
c. Modal Penilaian Kembali
Elemen ketiga pada jenis ekuitas adalah modal penilaian kembali. Modal penilaian kembali adalah selisih nilai buku lama atau periode sebelumnya dengan nilai buku baru pada penilaian aktiva-aktiva perusahaan.
Aktiva perusahaan adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, baik berupa benda maupun hak.
d. Modal Sumbangan
Yang keempat pada elemet pembentuk ekuitas adalah modal sumbangan. Seperti pada namanya, pengertian modal sumbangan adalah modal yang timbul karena perusahaan atau bisnis menerima aktiva-aktiva yang berasal dari sumbangan.
e. Modal Lain-lain
Dan yang terakhir pada elemen pembentuk ekuitas adalah modal lain-lain, contoh pada modal lain-lain adalah modal cadangan laba tidak dibagi seperti cadangan untuk ekspansi, cadangan penurunan harga persediaan, dan candangan pelunasan obligasi.
Contoh Ekuitas Dalam Akuntansi
Pada dasarnya ekuitas adalah bagian dari akuntansi, untuk dapat memahami dengan lebih baik mengenai ekuitas informasi yang harus Anda dapatkan adalah contoh ekuitas di dalam akuntansi itu sendiri.
Sebagai contoh pada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas atau PT, ekuitas yang ada pada PT adalah sebagai berikut:
Modal Perseroan Terbatas yang terdiri atas saham.
Saham yang terdiri dari; Saham Preferen, Saham Biasa, serta juga Akun Tambahan Modal Disetor.
Modal yang berasal dari sumbangan bisa dilaporkan ialah sebagai bagian dari tambahan modal disetor.
Premium atau discount dari penjualan saham, baik saham biasa atau juga saham preferen.
Selisih penilaian kembali aktiva tetap, untuk suatu perusahaan yang melakukan revaluasi aktiva tetap dengan berdasarkan peraturan pemerintah.
Retained Earnings (laba ditahan atau sisa laba tahun sebelumnya) atau juga sisa rugi tahun sebelumnya.
sumber :jurnal.id